Unisciti a noi in un viaggio nel mondo dei libri!
Aggiungi questo libro allo scaffale
Grey
Scrivi un nuovo commento Default profile 50px
Grey
Iscriviti per leggere l'intero libro o leggi le prime pagine gratuitamente!
All characters reduced
Banteng Di Gerbang - Hari Langit Runtuh! - cover

Banteng Di Gerbang - Hari Langit Runtuh!

Owen Jones

Casa editrice: Tektime

  • 0
  • 0
  • 0

Sinossi

Banteng di Gerbang membawa kamu ke salah satu ruang rapat paling berkuasa di dunia, tempat berbagai keputusan berisiko tinggi membentuk masa depan. Jim Diamond, CEO perusahaan media online terbesar di dunia, menghadapi kekuatan teknologi baru menakutkan: AI yang menjanjikan revolusi industri - tetapi apa bayarannya? Ketika Diamond berlomba memosisikan perusahaannya di depan, apakah ia dan tim gagal mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang terobosan ini? Perekonomian, pasar tenaga kerja, dan bahkan masyarakat berisiko dijungkirbalikkan oleh kekuatan yang tak dapat mereka pahami. Thriller cepat mengeksplorasi pengejaran tanpa henti meraih kesuksesan dunia korporat penuh persaingan, ketika tak ada seorang pun, baik manusia atau mesin, yang aman. Saat pilihan Diamond mengarahkan masa depan ke kehancuran, kamu akan bertanya: Seberapa jauh kita bersedia melangkah atas nama kemajuan? Visi mengerikan dan masuk akal tentang lompatan besar dunia berikutnya... atau kejatuhan terakhirnya.Banteng di Gerbang membawa kamu ke balik pintu tertutup salah satu ruang rapat paling berkuasa di dunia, tempat berbagai keputusan berisiko tinggi membentuk masa depan. Jim Diamond, CEO perusahaan media online terbesar di dunia, menghadapi kekuatan baru yang menakutkan dalam teknologi: AI yang menjanjikan revolusi industri - tetapi berapa besar bayarannya? Ketika Diamond berlomba untuk memosisikan perusahaannya di garis depan, apakah ia dan timnya gagal mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari terobosan ini? Perekonomian, pasar tenaga kerja, dan bahkan masyarakat itu sendiri berisiko dijungkirbalikkan oleh kekuatan yang hampir tak dapat mereka pahami. Thriller yang bergerak cepat ini mengeksplorasi pengejaran tanpa henti untuk meraih kesuksesan di dunia korporat yang penuh persaingan, ketika tak ada seorang pun, baik manusia maupun mesin, yang aman. Saat pilihan Diamond mengarah ke masa depan yang menghancurkan, kamu akan bertanya-tanya: Seberapa jauh kita bersedia melangkah atas nama kemajuan? Visi yang mengerikan dan masuk akal tentang lompatan besar dunia berikutnya... atau kejatuhan terakhirnya.PUBLISHER: TEKTIME
Disponibile da: 28/04/2025.

Altri libri che potrebbero interessarti

  • Kembalinya Negeri Aurora - cover

    Kembalinya Negeri Aurora

    Imeng Melmel

    • 0
    • 0
    • 0
    Ketika seekor burung emas yang terluka jatuh ke halaman Arin, ia membawa pesan dari sebuah dunia mitos — Aurora, negeri cahaya yang kini terancam oleh Raja Bayangan yang jahat. Terseret dalam perjalanan luar biasa bersama sahabatnya, David, Arin harus menyeberangi pegunungan, menghadapi makhluk-makhluk menakutkan, dan memecahkan teka-teki kuno demi menyelamatkan dunia yang dulu ia kira hanya legenda. Saat batas antara mitos dan takdir mulai kabur, Arin menemukan kekuatan tersembunyi dalam dirinya — kekuatan yang bisa menjadi kunci untuk memulihkan cahaya sebelum kegelapan menelan segalanya.
    Mostra libro
  • Vulcan - Romansa Fiksi Ilmiah Alien - cover

    Vulcan - Romansa Fiksi Ilmiah Alien

    Demelza Carlton

    • 0
    • 0
    • 0
    Malam Tahun Baru...lagi.
     
    Setiap Malam Tahun Baru, Vulcan naik ke atas panggung di klub paling eksklusif di Colony. Dan setiap Malam Tahun Baru, pustakawan pemalu, Hestia, duduk di meja yang sama untuk menonton pertunjukan.Namun tahun ini, Hestia membuat resolusi tahun baru yang bisa mengubah segalanya.Jika dia berani...
    Mostra libro
  • Valentine - Romansa Fiksi Ilmiah Alien - cover

    Valentine - Romansa Fiksi Ilmiah...

    Demelza Carlton

    • 0
    • 0
    • 0
    Janda perang, Anna, siap menyambut kehidupan baru di Koloni. Awal yang baru dengan menghidupkan kembali spesies yang telah punah adalah hal yang ia butuhkan untuk melupakan kehilangan suaminya.Sampai dia menemukan bahwa suaminya belum meninggal...
    Mostra libro
  • Xeno Legendium Islamic Folklore Kisah Kaum Al-Araf Perjalanan Ruh Di Antara Cahaya Surga Firdaus Dan Kegelapan Neraka Jahannam - cover

    Xeno Legendium Islamic Folklore...

    Muhammad Hamzah Sakura Ryuki,...

    • 0
    • 0
    • 0
    Di antara Surga Firdaus dan Neraka Jahannam, Allah SWT meletakkan sebuah batas yang tinggi bernama Al-A’raf. Ia bukan sekadar tembok pemisah, tetapi juga lambang dari ketetapan Ilahi atas mereka yang amal baik dan buruknya seimbang.Dalam Surah Al-A’raf ayat 46, Allah SWT menggambarkan bahwa kaum ini belum masuk Surga, meski hatinya rindu kepada rahmat-Nya. Mereka berdiri di ketinggian, menyaksikan keindahan Surga dan kedahsyatan Neraka. Dada mereka penuh harap, mata mereka meneteskan air, dan hati mereka menunggu keputusan Sang Hakim Yang Maha Adil. 
    Mostra libro
  • Panggung Sang Filsuf - cover

    Panggung Sang Filsuf

    Hartanto

    • 0
    • 0
    • 0
    Sebuah novel yang bergenre fiksi ilmiah, bercerita tentang dua orang peneliti muda Marx dan Rosa yang mengerjakan proyek rahasianya secara sembunyi-sembunyi di sebuah ruangan bawah tanah, yang mereka sebut dengan laboratorium bawah tanah. Akan tetapi masalah terjadi ketika eksperimen tersebut telah memunculkan kembali orang-orang di masa lampau.
    
    Marx dan Rosa yang mengerjakan proyek tersebut telah menciptakan kekacauan dari eksperimen rahasianya telah memunculkan Hitler dan pasukan Nazi kemasa depan, dari efek quatum yang mereka ciptakan, dan akhirnya Hitler dan pasukannya menyerang kota dan menduduki istana negara. Kota itu-pun akhirnya menjadi kacau, tentara Nazi berhasil mengambil alih pimpinan di kota tersebut dan menculik presiden.
    
    Marx dan Rosa akhirnya harus bekerja keras untuk mengembalikan keadaan itu seperti sedia kala. Mereka berupaya membuat sebuah mesin untuk menetralkan kembali efek quatum tersebut.
    Mostra libro
  • Persimpangan Dengan Nibiru - Petualanagan Azakis Dan Petri - cover

    Persimpangan Dengan Nibiru -...

    Danilo Clementoni

    • 0
    • 0
    • 0
    VOLUME 2/3 Sebuah malapetakan yang luar biasa besar akan menimpa planet kita. Namun, kali ini mahkluk Bumi tidak sendiri. Beberapa penghuni planet Nibiru mendampingi mereka, dengan membahayakan nyawa mereka sendiri, mencoba melawan kekuatan alam yang mengerikan yang akan  melanda Bumi. Pada episode kedua serial  ”Petuaangan  Azakis dan Petri”, dua alien kita yang menyenangkan harus memanfaatjan  semua pengalaman dan teknologi luar biasa milik mereka, untuk mencoba mencegah peristiwa yang sebelumnya telah diberitakan secara dramatisa dalam   episode selelumnya yang berjudul ”Kembali ke Bumi ”. Lika-liku, pengungkapan, dan penafsiran ulang berbagai kejadian dan insiden dalam sejarah akan membuat pembaca menunggu sambil menahan napas sampai baris terakhir novel ini .
    
    Planet ke dua belas, Nibiru (planet yang lewat) seperti yang dinamai oleh bangsa Sumeria, atau disebut Marduk (raja surga) oleh bangsa Babylonia, sebenarnya sebuah benda angkasa yang mengeliling marahari dengan satu periode putaran 3600 tahun. Orbitnya berbentuk sangat elips, bergerak mundur (mengelilingi matahari dengan arah berlawanan dari planet-planet lain) dan terlihat jelas miring terhadap bidang planet sistem tata surya kita.
    Setiap siklusnya mendekati matahari, hampir selalu menyebabkan pergolakan antar planet dalam sistem tata surya kita, baik dalam orbit maupun dalam pembentukan planet-planet yang terdapat di dalamnya. Pada salah satu transisinya yang lebih rusuh, terjadi kehancuran planet Tiamat yang megah, berlokasi antara Mars dan Jupiter, dengan massa kira-kira sembilan kali massa Bumi saat ini, kaya akan air dan diberkahi sebelas satelit, hancur cerai berai dalam tabrakan dahsyat. Satu dari tujuh bulan yang mengorbit Nibiru menghantam Tiamat yang besar, berhasil memecahnya jadi dua bagian, dan melontarkan dua bagian tersebut ke orbit yang berlawanan. Pada transisi berikutnya (“hari kedua” Awal Kejadian), satelit Nibiru yang tersisa menuntaskan proses ini, menghancurkan sama sekali salah satu bagian yang terbentuk dari tabrakan pertama. Puing-puing hasil dari berbagai dampak menciptakan apa yang kita sekarang ketahui sebagai “sabuk asteroid”, atau or “gelang tempa” seperti yang disebut oleh bangsa Sumeria. Puing ini sebagian ditelan oleh planet di sekitarnya. Terutama oleh Jupiter yang menangkap sebagian besar puing, sehingga secara nyata meningkatkan massa Jupiter sendiri. Artefak satelit dari bencana ini, termasuk yang berhasil bertahan dari Tiamat, sebagian besar “ditembakkan” ke orbit luar, membentuk apa yang kita sekarang ketahui sebagai “komet”. Bagian yang bertahan dari transisi kedua sekarang berposisi di orbit yang stabil antara Mars dan Venus, terbawa oleh bagian ini satelit terakhir yang masih ada dan sekaligus membentuk apa yang sekarang kita sebut Bumi, bersama dengan temannya yang tak terpisahkan, Bulan.
    Parut yang diakibatkan oleh dampak kosmik tersebut yang  terjadi sekitar 4 miliar tahun lalu, sebagian masih terlihat hari ini. Bagian parut pada planet, pada saat ini ditutupi air sepenuhnya dan sekarang kita sebut dengan nama Samudra Pasifik. Samudra ini menempati sekitar sepertiga permukaan bumi, membentang lebih dari 179 juta kilometer persegi. Di atas wilayah yang luas ini hampir tidak ada daratan, sebaliknya terbentang cekungan maha besar dengan kedalaman hingga lebih dari sepuluh kilometer.
    
    Saat ini, Nibiru sangat menyerupai Bumi dalam pembentukannya. Dua pertiga bagiannya ditutupi air, sedangkan sisanya ditempati satu benua tunggal yang merentang dari utara ke selatan, dengan luas total permukaan lebih dari 100 juta kilometer persegi. Selama ratusan ribu tahun, sebagian dari penghuninya memanfaatkan kedekatan planetnya dengan planet kita, melakukan kunjungan teratur, setiap kali memengaruhi budaya, pengetahuan, teknologi dan evolusi ras manusia. Nenek moyang kita selalu menyebut mereka dengan berbagai cara, tetapi nama yang selalu terbaik dalam mewakili mereka selama ini adalah “Dewa”.
    
     PUBLISHER: TEKTIME
    Mostra libro